GfY5TUW6BSClGfM9BSClBSzo
  • Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Anda cari apa?

Memperingati Sumpah Pemuda, PCINU Pakistan dan Fatayat NU Pakistan Gelar Diskusi Peran Pemuda

Islamabad, Selasa 28 Oktober 2025- Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, PCI & FATAYAT NU Pakistan menggelar acara diskusi yang bertajuk "Pemuda-pemudi bergerak, Indonesia maju" yang berlangsung pada malam hari di Rumah Nusantara, sector i/11 pada pukul 7 malam waktu setempat. Tujuan diselenggarakannya acara ini yakni untuk menelusuri kembali, akan peran vital pemuda pada perannya sebagai warga negara Indonesia maupun dunia.

Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Rahmat Hindiarta Kusuma, selaku Mustasyar PCINU Pakistan juga Bapak Sofyansur, selaku Sekretaris & Fungsi Politik KBRI Islamabad, Pakistan.

Setelah acara dibuka, dilanjut dengan pembacaan ayat-ayat Alqur'an. Sambutan pertama disampaikan oleh Bapak Rahmat Hindiarta Kusuma, beliau menyoroti terkait masih adanya stigma negatif diantara masyarakat kita (Indonesia) ketika berbicara tentang negara Pakistan, juga fenomena banyaknya gerakan-gerakan pemuda lokal Pakistan yang bergerak berdasarkan semangat ke-sukuan, bukan atas dasar nasionalisme. 

"Inilah yang menyebabkan terpecah-belahnya masyarakat menjadi kelompok-kelompok kecil, serta jauh dari kata persatuan." Pungkasnya.

Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, dimana melalui Kongres pemuda, dengan tegas menyatakan persatuan pemuda atas satu tanah air, bangsa, & bahasa yakni Indonesia.

Dalam lanjutan sambutannya, beliau juga menyampaikan bahwa sebagai seorang akademisi sudah seharusnya mempunyai 3 hal,  yakni : daya pikir yang kritis, kemampuan berbahasa asing, dan pergaulan yang bersifat inklusif. Dengan ini seorang akademisi bisa menejadi part of solution. Baik dalam organisasi maupun lingkungan sekitar. 

Masuk pada inti acara, dengan dimoderatori oleh saudari Olivia Cahyani, dengan gaya khasnya, mampu membuat diskusi semakin hidup, dengan sesekali gelak tawa sepanjang acara diskusi berlangsung.

Materi pertama dibawakan oleh saudari Maya Nirmala Sari, menyampaikan materi tentang runtutan peristiwa yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda di era pra-kemerdekaan.

Dimulai dengan  Kongres Pemuda I atas inisiasi Muhamad Thabrani sebagai respon atas merebaknya persatuan pemuda-pemudi dari berbagai wilayah di Nusantara kala itu, pada 30 April–2 Mei 1926 yang gagal mencapai kesepakatan.

Dilanjutkan dengan Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada 27–28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta). Kongres Pemuda II terdiri dari tiga rapat di tiga tempat berbeda, yang pada puncaknya menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Peristiwa selanjutnya yang menjadi cerminan bahwa seberapa berdampaknya peran pemuda dalam sejarah pendirian Republik Indonesia." Ujarnya, kala menutup sesi pertama dalam diskusi kali ini.

Sesi terakhir diisi oleh saudara Mochamad Haikal Fauzan, Tentang peran pemuda dalam islam.

Dalam sejarah islam tidak hanya diisi oleh tokoh-tokoh senior, melainkan juga diwarnai oleh peran pemuda-pemuda hebat disetiap zamannya, mulai yang disebut sebagai ashabul kahfi termaktub abadi di dalam Al-Qur'an, hingga nama-nama seperti Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas'ud RA. Yang masyhur akan kisah-kisah heroiknya.

Kisah diatas menunjukkan bahwa inti kehebatan pemuda adalah  keimanan pada Allah SWT. Diatas segalanya, baru kemudian intelektualitasnya akan datang setelahnya. Yang akan menjadikan ia bukan hanya dikenal oleh penduduk bumi, melainkan juga yang ada di langit.

Acara ditutup dengan khidmat oleh iringan doa yang dipimpin oleh Ustaz Wahyudi.

Gelaran acara malam hari ini mengingatkan kembali, akan peran pemuda disetiap lintasan zaman, serta meneguhkan kembali, akan tanggungjawab yang diemban pemuda menuju masa depan bangsa yang lebih baik.

0Komentar

Tambahkan komentar
adsvert
adsvert
adsvert
adsvert

Info

  • Street 22, I-11/2, Islamabad
  • +6285236829649
  • pcinupakistan@gmail.com